Warnakata.com, Palembang — Perang terhadap peredaran narkotika di Sumsel perlu dilakukan semua pihak mulai dari satuan terkecil yakni keluarga dan tingkat RT/RW. Pernyataan itu disampaikan Gubernur Sumsel H. Herman Deru saat menghadiri Peringatan HUT BNN RI ke-20 secara virtual dan pemusnahan barang bukti narkotika di Auditorium Bina Praja Pemprov Sumsel, Selasa (22/3) pagi.
Menurut Herman Deru saat ini peredaran narkoba bukan hanya menyasar anak-anak dan remaja saja namun sudah merambah pula ke para ibu-ibu.
“Jadi aparat dan semua pihak terkait jangan salah bidik karena sekarang masalahnya ada ibu-ibu juga yang menjadi pengguna. Dan ini harus diselesaikan secara komperhensif. Ini bukan hanya tugas BNNP dan Polisi tapi tugas kita semua,” tegas Herman Deru.
Menurut Herman Deru semua harus berpikir keras dan bekerja keras mengatasi hal ini agar bonus demografi Sumsel 30 tahun kedepan tidak sia-sia. Karena peredaran narkotika di Sumsel masuk dari berbagai arah baik darat maupun perairan.
“Makanya Saya selalu tekankan upaya pencegahan mulai dari satuan terkecil RT/RW dan tak kalah penting di lingkungan keluarga agar peluang orang untuk menjadi pengguna dapat dipersempit,” jelasnya.
Menurutnya sah saja pencegahan dilakukan melalaui sosialisasi seperti pemasangan baliho dan lainnya namun itu saja tentu tidak cukup karena perlu upaya yang konkrit. Ia menilai perlu juga dilakukan pencegahan melalui upaya pendekatan dari jalur keagamaan maupun atau pendidikan formal dan non formal hingga penegakan hukum agar memberikan efek jera. Karena itu pula Ia tak bosan menghimbau para pejabat terkait untuk tidak hanya menitikberatkan pada penindakan namun lebih kepada penanganan pencegahan.
“Boleh saja sosialisasi tapi tindaklanjutnya seperti apa itu yang penting. Dan ini harus kita kerjakan bersama BNN, Disdik dan pihak terkait lainnya sampai ke kab/kota,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu Herman Deru juga mendukung rencana pembangunan pusat rehabilitasi narkoba di Kota Pagaralam. Namun sebelum itu menurutnya perlu dilakukan perhitungan fisibility study dan lainnya.
Dalam kesempatan itu Herman Deru juga mengomentari mengapresiasi kinerja pengungkapan narkotika di Sumsel oleh BNNP Sumsel.
Di tempat yang sama Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol Djoko Prihadi SH. MH mengatakan sangat mengapresiasi atas perhatian yang diberikan Gubernur Sumsel.
Dia menjelaskan bahwa saat ini prevalensi penggunaan narkotika di Sumsel ada di urutan ketiga. Untuk itu pihaknya berencana melakukan penelitian khusus agar dapat memetakan mana daerah-daerah kategori hitam sampai hijau.
Terkait hal itu BNNP menurutnya mengaku telah menerapkan strategi yakni melalui pendekatan pencegahan pemberdayaan dan rehabilitasi. Kemudian yang kedua melalui pendekatan dengan pemberantasan tanpa pandang bulu hingga ke akarnya serta pendekatan dengan smart approach dengan menggunakan teknologi.
Selain itu menurut Joko pihaknya juga terus menggencarkan program pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) sebuah upaya menghindarkan masyarakat dari resiko penyalahgunaan adiksi narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
“Rencana aksipun sudah kita buat dan juga merumuskan rencana aksi dan rencana kerja. Bahkan melibatkan PKK untuk kegiatan pencegahan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu dilakukan juga penyerahan penghargaan dari Gubernur Sumsel H. Herman Deru atas pengungkapan kasus-kasua peredaran narkotika dengan Barang Bukti 26 Kg sabu, 50.000 butir ekstasi dan 65 Kg ganja dari lahan seluas 1 hektar.
Dilanjutkan dengan pemusnahan barang bukti oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru didampingi, Ketua DPRD Provinsi Sumsel Hj. RA. Anita Noeringhati, Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto, Kepala BNNP Sumsel, Brigjen Pol Djoko Prihadi SH. MH, dan sejumlah Forkopimda lainnya dan penandatanganan berkas acara pemusnahan Barang Bukti.
Responses (2)