Herman Deru Inginkan KPID Sumsel Lebih Masif Awasi Konten Siaran Berpotensi Melanggar Estetika

  • Share

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru  mengingatkan para anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumsel untuk lebih mempertajam fungsi dan tugasnya dalam mengawasi konten siaran bagi  lembaga penyiaran yang ada di daerah ini.

Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsinya menyusun peraturan dan menetapkan pedoman perilaku penyiaran. Mengawasi pelaksanaan peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaran. Memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan dan pedoman perilaku penyiaran serta standar program siaran

“KPID harus punya literasi dan memberikan sosialisasi di lapangan, kerjasama lembaga penyiaran dalam menyajikan konten-konten siaran. Selain itu perlu juga dilakukan literasi  ke  sekolah-sekolah ataupun lembaga lainnya akan dampak penyiaran yang tidak mendidik,” tegas  Herman Deru ketika menyampaikan sambutan pada  pelantikan Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Sumsel periode 2022-2025 bertempat di Auditorium Graha Bina Praja Pemprov Sumsel, Selasa (26/7).

Dalam pelantikan  yang  disaksikan oleh Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, Komisioner KPI Pusat, Nima Susanti, serta para Kepala OPD Sumsel tersebut, Herman Deru  mengharapkan anggota KPID  lebih aktif memberikan edukasi pada masyarakat khususnya mengawasi konten siaran yang berpotensi  melanggar estetika. Karena itu dia mengharapkan agar KPID dapat adaptasi dengan kemajuan teknologi penyiaran yang ada.

“Tentu ini berupa warning bagi KPID yang baru sebab ada kecepatan diluar jangkauan kita mulai dari klaster milenial dan klaster Z,” katanya.

Untuk itu Bapak Pembangunan Sumsel itu berharap dalam jam kerjanya KPID ini tidak ada batasnya sehingga KPID nanti dikenal bukan dari lembaganya tapi dari kerjanya.

“Satu kehormatan bagi KPID yang baru dilantik, saya minta lembaga ini dikenal dari kerjanya,” tutup Herman Deru.

Sementara itu, Ketua KPI, Agung Suprio menyampaikan bahwa tantangan KPI Pusat maupun Daerah semakin berat kedepannya. Dimana siaran televisi analog akan ke digital pada bulan November 2022, artinya kurang lebih tiga bulan lagi siaran TV dari analog ke digital.

“Seperti jumlah TV daerah di Provinsi Jakarta dari 18 siaran tv ketika pindah digital ada 60 siaran tv sehingga tumbuh lebih banyak. Termasuk di Sumsel akan banyak tumbuh tv seiring dengan kita pindah analog ke digital dengan kualitas jernih,” katanya.

Dengan adanya tv digital ini menurutnya masyarakat betul-betul dimanjakan oleh pertumbuhan ini. Namun dia mengingatkan pada november nanti maka tugas KPI pusat maupun daerah akan semakin berat.

“Saya sebagai Ketua KPI Pusat mengapresiasi kebijakan pemerintah RI, karena ini bisa memanjakan masyarakat sebagai penonton televisi,” terangnya.

(Visited 2 times, 1 visits today)
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *