Warnakata.com, Prabumulih — Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) guna penanganan kemiskinan ekstrem, menekan angka inflasi dan stunting. Oleh karena itu, Penjabat (Pj) Gubernur Agus Fatoni memberikan bantuan sembako kepada warga penerima manfaat Prabumulih di Rumah Dinas Walikota Prabumulih, Sumatera Selatan, Jumat (22/3/2024).
Selain memberikan bantuan sembako, melalui kesempatan ini Fatoni juga melaunching website Posko Ekonomi milik Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih. Menurutnya, website tersebut merupakan inovasi dan terobosan yang sangat luar biasa.
“Karena dengan adanya website bisa diakses, dievaluasi dan dimonitor sehingga program-program pemerintah dapat diakses. Web aplikasi ini mampu menjembatani semua stakeholder sebagai sumber penyedia data atau informasi secara optimal,” kata Fatoni.
Selain itu, website Posko Ekonomi merupakan tindak lanjut dari program prioritas bersama pemerintah. Mulai dari penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, penanganan stunting, penanganan kemiskinan ekstrem, pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Bersyukur sekali berkat kekompakan dan kerjasama yang baik, program prioritas ini bisa kita raih dan laksanakan,” ucap Fatoni.
“Saat ini, pertumbuhan ekonomi Sumsel sebesar 5,08% tertinggi kedua di Sumatera. Bahkan inflasi Sumsel pun terkendali. Kemiskinan ekstrem merupakan penurunan tercepat sebesar 1,29%. Angka prevalensi stunting di Sumsel sebesar 18,6% merupakan penurunan tertinggi secara nasional,” tambahnya.
Sementara itu, terdapat 61 anak stunting penderita stunting di Kota Prabumulih dan tergolong rendah jika mereka segera diangkat menjadi anak asuh melalui program Ayah-Bunda Asuh Stunting. Kemudian, penurunan stunting juga bisa dicapai dengan memfasilitasi posko dan dapur umum untuk dikonsumsi anak stunting. Fatoni optimis jika seluruh langkah tersebut diterapkan maka angka stunting dapat dihapuskan dan dituntaskan di Prabumulih pada tahun ini.
“Stunting ini bisa kita cegah dengan penyediaan rumah layak huni. Pemprov Sumsel sendiri telah launching Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumsel (GBRSSS). Di Sumsel ada 8391 rumah yang akan dibangun sementara itu di Prabumulih ada 300 rumah yang dibangun yang dananya berasal dari CSR dan dana desa,” bebernya.
Fatoni menyebut selain berasal dari CSR dan dana desa, Baznas Prabumulih akan membangun 120 rumah layak huni serta Pertamina juga akan membangun 10 rumah layak huni. Tak hanya GBRSSS, Pemprov Sumsel juga telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumsel (GPStSS) yang akan dibangun 8000 lebih sanitasi.
Di akhir sambutannya, Fatoni mengingatkan pentingnya kerjasama dalam merealisasikan Gerakan Serentak agar mampu membangun dan tercapainya program pemerintah secara optimal.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Walikota Prabumulih Elman menyebut website Posko Ekonomi dapat terealisasi atas urun rembug Forkopimda Prabumulih sekaligus menindaklanjuti program Pemerintah Pusat dan Pemprov untuk penanganan kemiskinan ekstrem.
“Dalam website ini terdapat data yang akurat by name by address yang bisa diakses. Saat ini terdata ada 127 KK yang masuk kategori rumah tangga miskin. Ada 7 rumah layak huni yang dibangun melalui CSR Bank Sumsel Babel (BSB). Kami sudah membangun 2 rumah layak huni. Yang pertama atas nama Edi Pangat di Kelurahan Majasari, dan hari ini rumah yang akan dibangun atas nama Tafri berada di Kelurahan Sungai Medang. Sehingga masih tersisa 5 rumah yang akan dibangun,” kata Elman.
Kemudian terkait penanganan stunting, Pemkot Prabumulih telah berhasil menurunkan angka stunting hingga 61 anak stunting per 18 Maret 2024 dari jumlah sebelumnya yang mencapai 79 anak stunting per 18 Desember 2023.
“Kami mewajibkan untuk penggunaan dana desa agar menganggarkan dana untuk penanganan stunting. Untuk itu dengan adanya website posko ekonomi yang bisa diakses kapan saja ini, OPD bisa membuat program kerja sesuai dengan program prioritas pemerintah,” ujarnya.