[OPINI] Dampak Perang Rusia-Ukraina Terhadap Ekonomi Dunia Muslim

  • Share
HOSTOMEL, UKRAINE - APRIL 08: Ukrainian soldier waves Ukrainian national flag while standing on top of an armoured personnel carrier (APC) on April 8, 2022 in Hostomel, Ukraine. After more than five weeks of war, Russia appears to have abandoned its goal of encircling the Ukrainian capital. However, Ukraine expects a renewed fight in the east and south. (Photo by Alexey Furman/Getty Images)

Penulis: Novia Ruana Yusdia

Mahasiswa Prodi Politik Islam, Angkatan 2018, UIN Raden Fatah Palembang

Konflik antara Rusia-Ukraina berujung invasi Rusia pada 24 Februari 2022 dengan sejumlah serangan udara di pangkalan militer dan kota-kota besar termasuk Kyiv, ibu kota Ukraina. Invasi Rusia ke Ukraina menjadi pengerahan pasukan terbesar di Eropa sejak selesainya Perang Dunia II. Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina dinilai tidak akan memiliki dampak secara langsung kepada negara-negara Islam, namun dalam hal sektor ekonomi konflik kedua negara ini akan memberikan dampak yang lebih besar.

Rusia dan Ukraina ialah aktor penting pada pasar minyak, gas, gandum, energi, makanan, dan pupuk global. Rusia adalah produsen dan pengekspor minyak terbesar ketiga di dunia, pengekspor gas bumi terbesar kedua dan pengekspor batubara terbesar ketiga. Rusia juga merupakan pengekspor gandum terbesar di dunia dan pengekspor minyak bunga matahari terbesar kedua.

Selain itu, Rusia juga mendominasi perdagangan pupuk global dan mejadi pengekspor pupuk terbesar. Ukraina sama pentingnya dalam memenuhi pasar global seperti pengekspor minyak bunga matahari terbesar, pengekspor jagung terbesar keempat dan pengekspor gandum terbesar kelima.

Perang antara Rusia dan Ukraina telah mengguncangkan politik global dan pasar internasional sehingga krisis global ini akan membawa tantangan baru ke dalam hubungan internasional. Hal ini tentu akan menghasilkan dampak terhadap ekonomi di seluruh dunia termasuk hal nya terhadap ekonomi Dunia Muslim.

Dalam sektor ekonomi dampak konflik dua negara ini tidak terlepas dari peningkatan harga komoditas yang menyebabkan terdapat perubahan dalam harga atau ketersediaan makanan dan energi yang akan mulai dirasakan oleh masyarakat dan negara di seluruh dunia. Rusia dan Ukraina memiliki peranan yang penting bagi pasar energi, makanan, dan pupuk global sehingga sangat penting untuk mengantisipasi konflik yang muncul.

Invasi Rusia ke Ukraina tentu mengganggu ekonomi global yang berkepanjangan ditambah akibat dari pandemi COVID-19. Meskipun beberapa ekonomi negara telah bangkit kembali dengan cepat setelah COVID-19. Tetapi dalam perang Rusia dan Ukraina menyebabkan tekanan inflasi dan gangguan rantai pasokan yang besar.

Hal ini berkaitan dengan kontribusi peningkatan harga energi dan pangan sehingga menimbulkan krisis karena pemerintah dari berbagai negara mengurangi dukungan atau ikut campur terkait dengan perang Rusia dan Ukraina. Dari krisis yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tentu berimbas kepada bidang ekonomi dan tentu konflik tersebut menimbulkan restrukturisasi perdagangan internasional. Meskipun tidak diketahui kapan restrukturisasi terjadi. Akan tetapi, tentu negara yang memiliki hubungan dengan Rusia atau Ukraina akan memiliki pengaruh besar terhadap kepentingan nasional.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aknolt Kristian Pakpahan bahwa Rusia dapat memberlakukan sanksi balasan atau larangan ekspor, dan negara-negara lain sehingga dapat terkena imbasnya dan kepentingan mereka dirugikan. Hal ini yang menyebabkan restrukturisasi perdagangan internasional akan terjadi. Meskipun perang berakhir, sanksi ini akan terus ada seperti proses ekspor dari Rusia ke pasar global secara signifikan akan memiliki pengaruh dan berubah atas perang Rusia dan Ukraina.

Selain itu, dari perspektif keamanan tentu efeknya dapat dirasakan secara langsung. Untuk mencegah agresi lebih lanjut dan menanggapi peningkatan ancaman terhadap negara-negara NATO dan Uni Eropa yang berbatasan dengan Rusia, diperlukan pencegahan yang efektif, baik secara konvensional maupun nuklir. Hal ini diperkuat oleh Jerman bahwa telah berjanji untuk menghabiskan €100 miliar dari anggaran 2022 untuk pertahanan nasional, kemudian terdapat seruan lain (terutama dari Prancis) untuk membentuk kekuatan pertahanan pan-Eropa untuk mencegah agresi di masa depan dari pihak Rusia atau pihak lain. Secara kolektif, NATO dan UE perlu memperjelas bahwa mereka akan siap untuk menggunakan kekuatan ini.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa hubungan perekonomian antara negara di seluruh dunia memiliki pengaruh yang sama atas perang Rusia-Ukraina dan termasuk juga salah satunya dunia Muslim. Secara absolut atas perang yang terjadi mengakibatkan kenaikan harga minyak dunia yang mempengaruhi perekonomian dunia. Diketahui bahwa terdapat beberapa kenaikan harga komoditas seperti minyak bumi, gas bumi dan hasil pertambangan yang dikenakan kepada seluruh dunia.

 

(Visited 23 times, 1 visits today)
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *