Warnakata.com, Pali — Pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang diumumkan oleh pemerintah akhir pekan lalu mendapat kecaman oleh politisi Partai Demokrat di Kabupaten PALI.
Kecaman itu, disampaikan langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Kabupaten PALI Agustian Syahputra.
Dia menilai kenaikan BBM itu terlalu dipaksa ditengah himpitan ekonomi rakyat terpuruk pasca pandemi covid.
“Seharusnya pemerintah mengkaji terlebih dulu, sebelum menaikan BBM yang sangat berkaitan dengan roda perekonomian masyarakat, kita tahu 2 tahun terakhir ini dihantam Pendemi Covid 19,” ujar Tian sapaan akrabnya, Senin (5/9/2022).
Disinggung ada Bantuan Langsung Tunai ( BLT) tambahan, yang diambil dari subsidi BBM.
Dia berasumsi itu hanya, pencitraan belaka saja, pasal di Daerah Pemilihan (Dapil) I, khusus Talang Ubi.
Belum ada warga mendapat BLT tambah pasca kenaikan BBM.
“Sepengetahuan saya dan saya bertanya, belum ada warga yang saya jumpai mendapat BLT dampak dari kenaikan BBM. Arti itu cuma koar-koar di media masa untuk merendam gejolak kenaikan BBM,” kata politisi Partai Demokrat.
Sebelumnya kenaikan BBM subsidi secara mendadak dari harga Bio Solar Rp 5.150 menjadi naik Rp 6.800 selisih Rp 1.650 dan Pertalite Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 atau selisih kenaikan Rp 2.350.