Site icon warnakata

Ingin Ngemil Saat Berbuka Puasa, Ini Tips Pilih Cemilan Yang Tepat

Produk Cemilan Kata Oma Telur Gabus (Sok. Kata Oma)

Warnakata.com, Jakarta — Selama bulan Ramadan, banyak pilihan makanan atau minuman yang bisa dikonsumsi baik untuk sahur maupun buka puasa. Namun tubuh tak harus memerlukan asupan yang lezat, tetapi memiliki nutrisi yang bermanfaat bagi imunitas tubuh.

Pemilihan jenis makanan dan minuman saat berpuasa, terutama untuk makanan utama saat berbuka dan sahur yang memberikan 70-80 persen kebutuhan harian. Sedangkan 20 persen sisanya didapatkan dari camilan sebagai asupan untuk mengembalikan energi selama berpuasa.

Menurut nutrisionis Widya Fadila M.KM, yang bisa dilakukan dalam memilih makanan selama bulan puasa adalah bukan hanya sekedar manis saja. Mengonsumsi makanan atau minuman dengan pemanis setelah puasa memang membantu memulihkan energi dan menyegarkan tenggorokkan. Namun, sebisa mungkin para kamu harus mengetahui pemanis apa yang digunakan dari makanan atau minuman yang akan dikonsumsi.

Hindari makanan-makanan yang mengandung pemanis sintetis karena bisa menimbulkan masalah kesehatan kedepannya. Patuhi juga kadar gula harian yang direkomendasikan oleh WHO yaitu sebesar 10 persen dari total asupan energi.

Kebutuhan energi harian wanita dewasa 2150-2250 kalori, sementara pria dewasa dewasa 2625-2725 kal. Sehingga batas asupan gula dalam sehari berkisar 200-250 kalori. Sedangkan satu sendok makan gula atau 15 gram / 60 kalori, jadi sehari sekitar 3-4 sendok makan.

Oleh karena itu, kamu bisa memilih untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami seperti gula aren. Gula aren merupakan pemanis alami yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa karena bisa meningkatkan energi dengan cepat dan tahan lama, serta mengandung zat besi dan vitamin B.

Kemudian, kiat yang kedua adalah menerapkan konsep 60:40 saat buka puasa dan sahur. Maksudnya adalah pemenuhan kalori untuk berbuka puasa adalah 60 persen dari total kalori harian. Sedangkan untuk sahur, adalah 40 persen dari total kalori harian.

Pengaturannya seperti ini, untuk buka puasa 60 persen terdiri dari takjil manis (10 persen), makanan utama (30 persen), dan camilan (10 persen) setelah tarawih. Sedangkan untuk sahur (40 persen) terdiri dari makanan utama (30 persen) dan camilan (10 persen).

Dr. Widya menjelaskan camilan bisa menjadi makanan pemenuhan kalori yang baik saat buka puasa dan sahur. Namun dia menyarankan para ibu untuk memilih camilan yang berbahan alami, tidak mengandung pemanis sintetis maupun MSG.

Dan menurut Widya, ngemil saat buka puasa dan sahur memberikan banyak manfaat. Misalnya menjaga stabilitas metabolisme tubuh, mencegah makan terlalu banyak saat sahur dan berbuka puasa, memenuhi kebutuhan kalori harian tubuh, dan menghindari rasa tidak nyaman di perut. Tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, sesi ngemil bersama keluarga juga bisa menjadi ajang mendekatkan diri antar anggota keluarga.

Ternyata camilan memberikan kontribusi terhadap asupan energi. Namun bukan berarti kita dapat mengkonsumsi sembarang camilan tanpa memperhatikan nilai gizi dan kandungan bahannya. Sehingga penting untuk memilih camilan yang juga alami dan bernutrisi guna mencukupi asupan gizi keluarga selama berpuasa.

https://instagram.com/kataoma.id?igshid=YmMyMTA2M2Y=

 

Melihat pentingnya hal tersebut, di bulan Ramadan ini Kata Oma Telur Gabus mengadakan Kampanye “Ramadan yang #BenarBenarAsliAlami”. Sebuah kampanye yang digalakkan tentang betapa pentingnya memperhatikan pola konsumsi saat puasa terutama memilih camilan yang asli dan alami.

Founder Kata Oma Telur Gabus, Furiyanti mengatakan, sebagai brand yang peduli terhadap keluarga, pihaknya memahami permasalahan yang dialami saat bulan Ramadan ketika menyediakan santapan buka puasa dan sahur yang tepat bagi keluarga. Apalagi di saat pandemi, asupan perlu diatur sehingga imunitas tetap terjaga walaupun sedang berpuasa.

“Komitmen kami yaitu secara konsisten menggunakan bahan-bahan asli dan alami dalam Kata Oma Telur Gabus menjadi solusi bagi para Ibu sebagai alternatif memberikan pilihan, ” kata dia

“Tak hanya itu, ide kreasi dalam setiap makanan juga hal yang sering dicari saat puasa. Oleh karenanya kami memberikan berbagai resep-resep unik menggunakan Kata Oma Telur Gabus yang dapat dijadikan referensi di kanal media sosial kami.” jelas Furiyanti.

Kampanye “Ramadan Yang #BenarBenarAsliAlami” merupakan bentuk komitmen Kata Oma Telur Gabus untuk memberikan edukasi dan inspirasi bagi para ibu dalam memenuhi kebutuhan kalori harian keluarga untuk buka puasa dan sahur.

Brand Manager Kata Oma Telur Gabus, Isabel Yuliani Wijaya, mengatakan seorang ibu memiliki peranan penting untuk mengatur panganan, agar anggota keluarganya tetap segar dan bugar saat berpuasa.

“Sehingga kami tergerak untuk memberikan edukasi dan inspirasi kepada para Ibu dalam memberikan camilan bernutrisi untuk memenuhi kebutuhan kalori harian keluarga yang bisa dikonsumsi saat buka puasa dan sahur. Hal ini kami wujudkan dalam Kampanye “Ramadan Yang #BenarBenarAsliAlami” dan juga inspirasi resep menu #BekalDariOma edisi Ramadan yang bisa dicoba para ibu di rumah,”kata dia.

Exit mobile version