Site icon warnakata

Herman Deru Jawab Keinginan Warga Desa Harapan Makmur Setelah 30 Tahun Belum Tersentuh Listrik 

Gubernur Sumsel Herman Deru Bersama Bupati Musi Rawas Ratna Saat Resmikan Listrik (Dok. Humas Pemprov Sumsel)

Warnakata.com, Musi Rawas — Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru akhirnya menjawab keinginan masyarakat Desa Harapan Makmur Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas yang puluhan tahun belum teraliri listrik menjadi desa yang terang benderang.

Peresmian Penyaluran Tegangan Listrik  ke desa Harapan Makmur tersebut diresmikan langsung oleh Herman Deru besama dengan  Bupati Musi Rawas, Ratna Mahmud dan General Manager PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumsel dan Jambi, Bambang Dwiyanto  pada  Rabu (30/3).

“Jadi listrik ini sudah menjadi kebutuhan pokok. Saya ingin hadirnya listrik sukses secara paripurna agar ekonomi berjalan, proses belajar mengajar berjalan serta masyarakat bisa dapat informasi dengan baik,” tegasnya.

Herman Deru menambahkan dirinya terus berupaya mewujudkan target Sumsel 100 persen teraliri listrik. Bahwa dengan diresmikannya penyaluran listrik  ke Desa Harapan Makmur  tersebut, menjadikan  rasio desa berlistrik di Sumsel naik dari 98, 64 persen menjadi 99,1 persen. Karena lanjut dia keberadaan listrik jangan hanya dijadikan sebagai alat penerangan semata namun juga dimanfaatkan dalam mempermudah aktifitas, belajar mengajar dan  pemenuhan kebutuhan ekonomi lainnya.

“Saya berharap listrik yang telah masuk desa ini menjadikan masyarakat lebih  produktif dalam menjalankan usahanya. Kita jadikan listrik ini sebuah keberkahan untuk produktivitas,” imbuhnya.

Kepada Pemkab Musi Rawas, Herman Deru berharap  agar  desa-desa yang  belum teraliri  listrik secepatnya  segera dipasang.

“Seperti disampaikan Bupati tadi masih ada dua desa yang belum teraliri listrik yaitu Desa Sindang Karya dan, Multi Karya. Saya minta dua desa itu di tahun berikutnya sudah terpasang jaringan listrik,” tutup Herman Deru.

Sementara itu Bupati Musi Rawas, Ratna Mahmud dalam laporannya mengatakan  peresmian penyaluran aliran listrik di desa  Harapan Makmur  yang dihadiri langsung oleh Gubernur Herman Deru  merupakan momen yang sangat istimewa bagi warga setempat mengingat kawasan tersebut 30 tahun lebih belum  menikmati  energi listrik, karena letaknya  berada di kawasan Hutan Tanam Industri (HTI)  dengan panjang 24 Km jaringan kabel yang harus dipasang.

Namun berkat  kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Pemprov dan PLN akhirnya desa Harapan Makmur  dapat teraliri listrik.

“Kami atas nama Pemkab Musi Rawas dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Herman Deru karena dukungannya sehingga listrik di Desa Harapan Makmur ini dapat terwujud,” ucapnya.

Di Kecamatan Lakitan Mura lanjut Ratna,  masih ada dua desa  lagi yang belum   teraliri listrik yakni  Desa Sindang Karya dan Multi Karya, karena itu dia tetap dukungan dari Pemprov dan PT PLN agar kedua desa ini  juga segera dialiri jaringan listrik.  Mengingat keberadaan listrik diyakininya  akan mampu mempercepat   semua aktivitas ekonomi masyarakat.

“Kami harap dua desa ini segera juga dialiri listrik,” ucapnya.

Dilain pihak, General Manager PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumsel dan Jambi, Bambang Dwiyanto mengatakan untuk pemasangan jaringan listrik di wilayah tersebut  membutuhkan proses yang cukup panjang. Namun berkat kolaborasi berbagai pihak antara lain Provinsi Sumsel , Kabupaten Musi Rawas, PT. PLN dan PT. Hutan Persada sehingga listrik bisa masuk ke Desa Harapan Makmur.

“Mari kita gunakan listrik dengan bijak dan produktif,” katanya.

Menurutnya pembangunan listrik tidak lepas dari dukungan Pemprov Sumsel dalam membantu proses perizinan. Sebab listrik Desa Harapan Makmur ini melalui Hutan Tanaman Produktif milik PT Hutan Persada sehingga   PLN dapat memasang tiang  pancang kabel  listrik.

“Dengan hadirnya listrik di Desa Harapan Makmur maka rasio desa berlistrik di Sumsel naik dari 98, 64 persen menjadi 99, 1 persen,” tutupnya.

Kades Harapan Makmur, Junaidi menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada  kepada Gubernur Sumsel dan PT PLN.

“Selama ini untuk penerangan kita bersama dengan masyarakat menggunakan genset.  Selain harganya mahal penggunaannya juga terbatas.  Beda dengan listrik dari PLN yang dapat kita gunakan setiap saat. Mudah-mudahan akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, anak-anak sekolah dapat belajar  dengan menggunakan  penerangan listrik di malam hari,” tandasnya.

Exit mobile version