Warnakata.com, Palembang – Minggu (13/3) siang, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengikuti Rapat Koordinasi Pembahasan Kasus Covid-19 dan Evaluasi PPKM di Luar Jawa Bali virtual bersama Menko Perekonomian Dr. Ir. Airlangga Hartato.
Usai rapat Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya menghimbau agar Bupati dan Walikota se Sumsel bergerak bersama untuk gotong royong mewujudkan percepatan vaksinasi di Sumsel sekaligus memanfaatkan semaksimal mungkin vaksin yang akan habis masa pakainya.
“Sesuai arahan Bapak Presiden vaksin-vaksin yang tersedia ini dihabiskan jangan sampai kedaluarsa. Makanya kita himbau Bupati/Walikota bersama-sama memberikan vaksin ini ke sasarannya di wilayah masing-masing,” jelas Mawardi.
Mawardi bahkan menghimbau awak media ikut berpartisipasi mendukung percepatan ini.
“Misalnya di sekitar tempat tinggal kalian ada komunitas silahkan ajukan vaksinasi ke Dinkes. Agar vaksin ini sampai ke sasaran,” imbuh Mawardi.
Menurutnya dengan vaksinasi lengkap tentu akan memudahkan masyarakat dalam beraktivitas. Apalagi saat ini pemerintah sudah mulai mengendorkan sejumlah pembatasan namun tetap disiplin proke
s
“Naik pesawatkan sekarang tidak perlu lagi tes PCR, cuma itu memang harus vaksinnya lengkap. Makanya kita selalu himbau masyarakat untuk vaksin,” ujarnya.
Terkait percepatan vaksinasi ini Wagub Mawardi mengatakan akan segera melakukan rapat bersama Gubernur. Dengan harapan nantinya agar dapat mengarahkan bupati/walikota dan unsur Muspida di wilayah masing-masing dapat mengejar target vaksinasi dan menyalurkan vaksin yang masih ada.
“Sekarang ini sasarannya susah, makanya kita himbau semua untuk gorong royong mengajak masyarakat yang belum vaksin untuk divaksin,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Dra. Lesty Nurainy mengatakan saat ini pihaknya tengah mengupayakan agar vaksin yang akan expired segera dihabiskan dengan cara gotong royong.
Namun memang karena capaian vaksinasi di Sumsel sudah sudah tinggi yaitu 92 persen dosis satu dan 68 persen dosis kedua, maka mencari sasaran juga membutuhkan kerja extra.
Meski begitu kata Lesty pihaknya tetap optimis. Apalagi selama ini sudah ada program keroyokan vaksin bersama TNI, Polri agar dimaksimalkan lagi mulai dari Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan sampai RT, RW.
“Mudah-mudahan itu bisa terlaksana dengan baik. Kita harap masyarakat juga mendukung percepatan vaksinasi, yang merasa belum divaksin segera ketempat fasilitas pelayanan kesehatan untuk vaksin,” jelasnya.
Sementara itu dalam rapat pembahasan evaluasi PPKM Luar Jawa Bali, Menko Perekonomian Airlangga Hartato menjelaskan bahwa kasus harian secara nasional menunjukkan tren penurunan. Begitu juga kasus harian di Luar Jawa-Bali menunjukkan tren penurunan meskipun secara proporsi cenderung meningkat karena laju penurunan lagging waktu (tertinggal) dibandingkan Jawa Bali.
Dimana per 12 Maret 2022 kasus harian dari luar Jawa-Bali sebesar 35,46 persen dari kasus harian nasional. Kasus aktif di luar Jawa-Bali sebesar 38,02 dari total kasus aktif nasional (135.883 dari 503.645 kasus aktif) dan menunjukkan peningkatan share dari kasus aktif nasional dalam 5 minggu terakhir.
Selain Menko Perekonomian, rapat tersebut juga diikuti oleh Menkes RI Ir Budi Gunadi Sadikin, dan Menparekraft RI Sandiaga Uno.